Kamis, 10 Mei 2012
Rabu, 09 Mei 2012
gunung kelir
Lingkungan nyaman di wilayah perbukitan Menoreh, dengan suasana asri
serta potensi alam yang indah dan tidak ada tandingannya memang menjadikan
tempat ini seperti oase di tengah hiruk pikuknya kota Yogyakarta. Terletak
kurang lebih 800 meter dari wilayah pedukuhan Sorotanon, Banjararum,
Kalibawang, Kulon Progo, area ini menyajikan suatu potensi alam yang belum
banyak terjamah oleh tangan manusia.
Daya tarik lain yang juga patut untuk diketahui dari tempat ini , selain pemandangannya yang menarik dan masih alami adalah keberadaan populasi kera berekor panjang yang dengan mudahnya dapat kita temui selama mengunjungi tempat ini. Kera-kera yang memang mendiami area Gunung Kelir ini hidup secara bebas dan tidak mengganggu manusia. Hidup secara berkelompok, keberadaan kera berekor panjang ini akan semakin menambah keunikan serta daya tarik wilayah Gunung Kelir. Apalagi akses untuk menuju ke area ini tidaklah terlalu sulit untuk dijangkau. Dengan plang penunjuk arah yang terdapat di jalan utama perdukuhan, maka area Gunung Kelir ini akan dengan mudah kita temukan.
Daya tarik lain yang juga patut untuk diketahui dari tempat ini , selain pemandangannya yang menarik dan masih alami adalah keberadaan populasi kera berekor panjang yang dengan mudahnya dapat kita temui selama mengunjungi tempat ini. Kera-kera yang memang mendiami area Gunung Kelir ini hidup secara bebas dan tidak mengganggu manusia. Hidup secara berkelompok, keberadaan kera berekor panjang ini akan semakin menambah keunikan serta daya tarik wilayah Gunung Kelir. Apalagi akses untuk menuju ke area ini tidaklah terlalu sulit untuk dijangkau. Dengan plang penunjuk arah yang terdapat di jalan utama perdukuhan, maka area Gunung Kelir ini akan dengan mudah kita temukan.
Aura yang terpancar
dari balik pinggang bukit itu makin terasa ketika Gunung Kelir konon juga menyimpan sisa-sisa peradaban masa
lalu. Goa Seplawan, misalnya, dikisahkan pernah menjadi „istana kelelawar“
dengan jumlah „penduduk“ yang luar biasa. Dari balik labirin itu bisa jadi
masih tersimpan banyak misteri yang belum terungkap. Belum lagi dengan adanya beberapa situs yang konon
belum jelas asal-usulnya. Agaknya, para sejarawan dan ahli purbakala kita perlu
melakukan kajian dan penelitian khusus tentang keberadaan goa Seplawan dan
situs-situs yang ada di sekelilingnya. Setidaknya, bisa menguak tabir, benarkah
memang pernah ada peradaban manusia „masa lalu“ di pinggang bukit Gunung Kelir
ini.
Langganan:
Postingan (Atom)